Senin, 16 Januari 2012

KONSE ASKEB IBU HAMIL


KONSEP ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

                  I.               Pengkajian (Anamnesa)
Anamnesa Tanggal          :
Jam                                  :
Oleh                                 :
Tempat Praktik                :
No. RM                           :
A.    DATA SUBYEKTIF
1.1  Identitas (Data Sosial), meliputi:

Nama Pasien                  :
Umur                              :
Bangsa/ suku                  :
Agama                            :
Pendidikan Terakhir       :
Pekerjaan                        :
Alamat                           :
Nama Suami                   :
Umur                              :
Bangsa/ suku                  :
Agama                            :
Pendidikan Terakhir       :
Pekerjaan                        :
Alamat                           :

Ibu hamil yang mempunyai data sosial yang kurang menguntungkan bagi kehamilannya, seperti umur kehamilannya terlalu muda (<20 tahun)/ terlalu tua (>35 tahun), terutama pada primi gravida, keadaan sosial ekonomi yang rendah, pendidikan rendah, dll membutuhkan penanganan yang berbeda dari ibu hamil dengan latar belakang sosial yang baik.
1.2  Keluhan Utama/ Alasan Kunjungan     :
Keluhan yang dirasakan ibu saat datang ke tempat pelayanan kesehatan dan alasan kedatangan pasien berkunjung ke tampat pelayanan kesehatan, yaitu kunjungan Pertama kali /Rutin/ karena ada keluhan.


1.3  Riwayat Kesehatan
1.3.1  Riwayat penyakit yang pernah diderita
Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi kehamilannya, terutama ditanyakan mengenai:
a. Jantung                          :
b. Ginjal                            :
c. Asma Bronchiale           :
d. TBC Paru                      :
e. Hepatitis                        :
f. Epilepsi                          :
g. Lain-lain                        : DM, Pembedahan yang pernah dialami, dll
1.3.2  Riwayat penyakit yang sedang diderita
Sama dengan RPD. Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi kehamilannya

1.3.3  Riwayat penyakit keluarga/ keturunan
Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga, terutama:
a.       Adakah anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular(Hepatitis, dll)
b.      Adakah penyakit keluarga yang dapat diturunkan ( jantung, hypertensi, DM, Kelainan darah, dll)
c.       Keturunan hamil kembar

1.3.4  Perilaku kesehatan
Hal ini penting untuk mengetahui perilaku ibu apabila terjadi kesakitan. Jika ibu sakit, apakah langsung di bawa ke petugas kesehatan/ hanya diobati sendiri. Dan untuk mengetahui bagaimana cara ibu menjaga kondisi kesehatan ibu/ cara mencegah terjadinya kesakitan.

1.4  Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Status Perkawinan         :
Mengetahui apakah kehamilan ini terjadi karena perkawinan/ karena kehamilan di luar nikah. Ibu hamil dengan keadaan kehamilan di luar nikah akan membutuhkan penanganan yang berbeda dengan ibu hamil karena perkawinan yang sah.
Kawin Ke-                     :

Lamanya                                    :
Ibu hamil dengan lama  menikah > 4 tahun dan baru punya anak akan membutuhkan penanganan yang berbeda dengan ibu hamil dengan lama menikah < 4tahun baru punya anak. Ibu hamil dengan lama menikah > 4tahun mempunyai faktor resiko tinggi dalam kehamilaanya, walaupun setiap kehamilan itu berresiko.
1.5  Riwayat Menstruasi berisi data tentang:
Menarche                       :                                                          
Siklus Menstruasi           :           hari (teratur/ tidak)
Lama Menstruasi            :
Warna Menstruasi          :
Bentuk Menstruasi         :
Bau                                 :
Dismenorrhea                 :
Fluor Albus                    :
HPHT                             :
Informasi mengenai menstruasi sangat penting untuk memperhitungkan usia kehamilan dan perkiraan persalinannya. Memperkirakan tanggal persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti HPHT(Hari Pertama Haid Terakhir) dengan menggunakan rumus NEAGLE : ( tanggal +7) (Bulan +9 atau -3) (tahun +1) Selain HPHT ditanyakan pula Menarche, Siklus Menstruasi berapa hari (teratur/ tidak), Lama Menstruasi, Warna Menstruasi, Bentuk Menstruasi, Bau, Dismenorrhea, Fluor Albus. Hal ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai fungsi alat reproduksi.
Data kebidanan yang meliputi semua data yang berhubungan dengan perkawinan, kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu serta kelainan-kelainan yang dialami selama masa tersebut. Dari data tersebut diharapkan dapat disimpulkan keadaan kehamilan yang sekarang, apakah mengandung resiko baik selama masa kehamilan maupun pada masa persalinan nanti.
1.6  Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, berisi data tentang:

Kehamilan
Persalinan
Anak
Nifas
Ket
No.
UK
Penyulit
Jns Persal
Penol
Penyulit
Hidup/
Mati
Umur
JK
BBL
Penyulit
Meneteki















1.7  Riwayat Kehamilan Sekarang, ditanyakan tentang:
·         TP                                                       :
·         Gerakan Janin                                    :
·         Tanda-tanda bahaya/ penyulit            :
·         Keluhan Umum                                  :
·         Trimester I                :
·         Trimester II              :
·         Trimester III             :
·         Obat-obatan yang dikonsumsi         :
·         Fe                       :
·          Iodium              :
·         Kalsium              :
·         Lain-lain             :
·         Jamu-jamu yang dikonsumsi            :
·         Kekhawatiran-kekhawatiran khusus  :

1.8  Riwayat KB
Apakah pasien pernah mengikuti KB sebelumnya, apabila ya, kapan mengikutinya, berapa lama, metode apa yang digunakan, jika berhenti KB alasannya kenapa; Apakah ibu mempunyai rencana KB yang akan digunakan setelah melahirkan bayinya. Apabila ibu mengganti metode KB , apa alasannya, dan diganti dengan metode apa, waktunya kapan

1.9  Riwayat psikososial spiritual
·         Kehamilan ini :
Direncanakan/ Tidak direncanakan/ Diterima/ Tidak diterima
·         Perasaan tentang kehamilan ini :

·         Dari data di atas, bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kekhawatiran- kekhawatiran pada ibu hamil, kondisi ini dapat mempengaruhi kondisi kehamilan ibu.  Ibu hamil dengan kehamilan yang tidak direncanakan akan membutuhkan penanganan yang berbeda dengan kehamilan yang direncanakan.

·         Hubungan ibu hamil dengan anggota keluarga/ masyarakat yang memiliki masalah dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan ibu hamil, sehingga kemungkinan dapat mengganggu kondisi kehamilan ibu.

·         Ibu yang mengerjakan ibadah dengan tekun dan rutin akan mempengaruhi kondisi kejiwaan/ emosi, sikap dan perilaku  ibu, sehingga apabila terdapat masalah dalam dirinya selama masa kehamilannya, ibu dapat mengendalikan diri dan dapat menyelesaikannya dengan baik.

1.10    Riwayat latar belakang budaya
Ditanyakan tentang kebiasaan yang dilakukan ibu dalam budayanya, seperti mengkonsumsi jamu-jamuan, memberikan ramuan-ramuan pada tali pusat bayi, tarak makanan tertentu, dll. Hal tersebut dapat merugikan bagi ibu hamil karena jamu-jamuan dapat menyebabkan warna cairan ketuban menjadi keruh, dan tarak makanan akan menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu (anemia) pada saat kehamilannya, serta menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin (IUGR)/ saat persalinan ibu akan mengalami HPP dan bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal.


1.11    Pola kehidupan sehari-hari, ditanyakan tentang :

NO.
KDM
Sebelum Hamil
Saat Hamil ini
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pola Nutrisi
Pola Eliminasi
Pola Aktivitas
Pola Istirahat dan Tidur
Pola Perawatan Diri
Pola Aktivitas Seksual
Dll (K/P)


                        Data tersebut  untuk mengetahui apakah ada gangguan pada kebutuhan dasar ibu. Hal tersebut berhubungan dengan tindakan yang dibutuhkan ibu jika terjadi suatu gangguan.
B.           DATA OBYEKTIF
2.1        Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan fisik umum biasanya menggunakan berbagai alat pemeriksaan baik alat ukur timbang, atau lainnya.

2.1.1        Kesadaran                   :
Ibu hamil yang kesadarannya bukan composmentis akan membutuhkan penanganan yang berbeda. Kondisi tersebut memungkinkan ibu untuk dilakukan rujukan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

2.1.2        Keadaan Umum          :
Dilakukan sejak bertemu dengan pasien.
Memeriksa kemungkinan adanya kelainan pada organ-organ tubuh.
Ditanyakan apakah ada keluhan-keluhan yang dapat diduga adanya kelainan (sesak nafas, dada berdebar, batuk menahun, sklera mata kuning, kulit kuning). Sehingga apabila diduga terdapat kelainan, pasien perlu dirujuk untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

2.1.3        Tanda-tanda Vital
·         Tensi          :
·         Nadi          :
·         RR             :
·         Suhu          :
Tekanan darah harus diukur setiap kali pemeriksaan kehamilan. Adanya kenaikan sistolik melebihi 30mmHg dan kenaikan diasolik melebihi 15mmHg atau tekanan darah melebihi 140/90 mmHg harus diwaspadai sebab keadaan itu merupakan salah satu gejala pre eklampsia.

2.1.4        Tinggi Badan              :
Ibu hamil yang tinggi badannya,145 cm terlebih pada kehamilan pertama, tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar memiliki panggul yang sempit. Pengukuran tinggi badan cukup dilakukan satu kali pada pemeriksaan kehamilan pertama.

2.1.5        Berat Badan               
1.      Sebelum Hamil      :                                               Kg
2.      Saat Hamil Ini       :                                               Kg
Berat badan ibu hamil perlu dikontrol secara teratur paling tidak setiap kali kunjungan pemeriksaan kehamilan. Pada trimester pertama biasanya belum menunjukkan peningkatan bahkan kadang-kadang menurun. Selama trimester kedua dan ketiga pertambahan berat badan kurang lebih ½ kg per minggu. Pertambahan berat badan > ½ kg per minggu pada trimester ketiga harus diwaspadai kemungkinan mengalami pre eklampsia. Hingga akhir kehamilan pertambahan berat badan yang normal sekitar 9kg s/d 13,5kg.

2.1.6        Postur Tubuh               :
Postur tubuh pada kehamilan masih muda adalah tegak, sedangkan pada kehamilan yang sudah tua adalah lordosis. Apabila pada ibu hamil mempunyai kelainan postur tubuh kiposis/ skoliosis akan membutuhkan penanganan yang berbeda. Pada ibu hamil dengan postur tubuh kiposis/ skoliosis akan mempengaruhi bentuk dan ukuran panggul, sehingga kemungkinan dapat menimbulkan penyulit pada persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu dirujuk ke tempat pelayaan kesehatan yang memiliki fasilitas yang lengkap.

2.2        Pemeriksaan Obstetrik
2.2.1        Ukuran Panggul Luar
·         Alat untuk mengukur ukuran panggul luar dengan menggunakan jangka panggul dari Martin dan  Methline Ukuran-ukuran panggul yang sering digunakan untuk menilai keadaan panggul adalah
·         Distansia Spinarum                       :                       Cm
Yaitu jarak antara Spina Illiaka Anterior Superior kanan dan kiri, dengan ukuran normal 23-26 cm.
·         Distansia Cristarum                       :                       Cm     
Jarak terjauh antara Crista illiaka terjauh kanan dan kiri dengan ukuran normal sekitar 26-29 cm. Bila selisih antara distansia spinarum dan cristarum < 16 cm, kemungkinan besar adanya kesempitan panggul.
·         Bodeloque/ Conjugata Externa     :                       Cm
Yaitu jarak antara tepi atas shympisis dan prosesus spinosus lumbal V, dengan ukuran normal sekitar 18-20cm. Bila diameter bodeloque < 16cm, kemungkinan besar terdapat kesempitan panggul.
·         Lingkar Panggul                            :                       Cm     
Yaitu pemeriksaan panggul dimulai dari Shympisis, menuju distansia tuberrum kanan/ kiri, kemudian menuju lumbal V, selanjutnya menuju distansia tuberrum kiri/ kanan dan berakhir pada shympisis. Alat ukur menggunakan Methline. Ukuran lingkar panggul normal > 80cm.

2.3        Pemeriksaan Kehamilan
2.3.1        Inspeksi           :
Periksa pandang/ inspeksi dimulai sejak bertemu dengan pasien. Pemeriksaan dilakukan dengan meminta pasien berbaring di tempat yang telah disiapkan. Pemeriksaan dilakukan berurutan dari rambut hingga ke kaki.
·         Rambut dan kulit rambut        : bersih, kotor/ terdapat kelainan.
·         Muka                           : Terdapat chloasma gravidarum(merupakan tanda fisiologis kehamilan)/ tidak/ oedema (kemungkinan adanya pre eklampsia)/ tidak, pucat/ tidak
·         Mata                            : Kelopak mata bengkak (kemungkinan adanya pre eklampsia)/ tidak, Sklera kuning (kemungkinan terjadi gangguan fungsi hati), hyperemis/ putih, Konjungtiva pucat (kemungkinan ada anemia)/ tidak, terdapat juling (keadaan ini memungkinkan untuk diturunkan pada bayinya)/ tidak
·         Hidung                        : Ada polip / kelainan lain/ terdapat sekret/ bersih, lubang hidung simetris/ tidak (Keadaan tersebut dapat diturunkan pada bayinya)
·         Mulut, Gigi dan Lidah            : Mulut terdapat stomatitis/ tidak (sebagai penunjuk kemungkinan terdapat defisiensi vitamin C), bibir lembab/ kering (Kondisi ibu hamil dengan bibir kering kemungkinan ibu terjadi dehidrasi/ dalam kondisi sakit, pada gigi terdapat karies gigi/ tidak (Ibu hamil dengan karies gigi berarti ibu tersebut kekurangan kalsium Phospor, keadaan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang
 pada janin)
·         Telinga                        :Terdapat gangguan pendengaran/ tidak, terdapat serumen/ bersih, kedua telinga simetris/ tidak
·           Leher (Inspeksi dan Palpasi) :
Terdapat gerak naik turun kelenjar thyroid/ tidak, kelenjar gondok membesar/ tidak, Terdapat pembendungan vena jugularis/ tidak.                    
·         Dada
·         Dada                    
Inspeksi     : terdapat pernafasan tachichardi/ bradhicardi
Auskultasi :terdapat suara tambahan saat bernafas/ tidak (wheezing, ronkhi, rhales).
·         Payudara (Inspeksi dan Palpasi)
      Papilla menonjol, datar, masuk ke dalam, terdapat hyperpigmentasi areola/ tidak, pada usia kehamilan tua kolustrum sudah keluar/ belum, dengan palpasi pada payudara terdapat benjolan/ tidak.          
·         Abdomen        :
·         Inpeksi                  :
Perut membesar sesuai usia kehamilan/ tidak, terdapat linea alba/ nigra, tampak gerakan anak/ tidak, bentuk pembesaran melintang, memanjang, asimetris, terdapat striae gravidarum
·         Palpasi                   :
      Periksa raba pada perut dilakukan dengan posisi pasien berbaring terlentang. Pemeriksa berada dikanan pasien dan menghadap ke muka pasien.
     Dari periksa raba dapat ditentukan:
1.      Usia kehamilan
2.      Bagian-bagian janin dalam rahim
3.      Letak janin dalam rahim
4.      Sampai dimana bagian terdepan janin masuk dalam panggul
5.      Ada/ tidaknya keseimbangan antara ukuran kepala janin dengan panggul
6.      Janin tunggal/ tidak
·         Leopold I        :
Dilakukan untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian janin yang terdapat di daerah fundus uteri.
Caranya:
Pasien diminta menekuk lututnya sedikit
Periksa bagian apa yang berada di fundus uteri apakah bagian keras, bundar, melenting atau lunak  kurang bundar, tidak melenting kemudian tentukan fundus uteri
·         Leopold II       :
Dilakukan untuk mengetahui bagian apakah yang berada pada perut ibu sebelah kiri dan perut ibu sebelah kanan. Apakah terdapat bagian terkecil janin dan bagian dengan ciri-ciri keras, datar, memanjang pada letak sungsang/ letak kepala. Dan apakah terdapat ciri-ciri keras, bundar, melenting/ atau terdapat ciri-ciri lunak, kurang bundar, tidak melenting.
·           Leopold III    :
Untuk menentukan bagian janin yang berada di bawah rahim.
Caranya:
Kaki pasien masih ditekuk.
Dengan menggunakan satu tangan, diraba bagian bawah rahim dan coba untuk menggoyang sedikit.

·         Leopold IV     :
·         Dilakukan untuk mengetahui, apakah bagian terdepan janin sudah masuk pintu atas panggul/ belum.
·         Caranya:
·         Pasien diminta meluruskan kakinya.
o   Pemeriksa menghadap ke arah kaki pasien.
o   Kedua tangan diletakkan pada kedua sisi bagian bawah rahim
o   Raba dengan sedikit penekanan apakah terasa bagian terdepan janin sudah telah masuk PAP/ belum.
o   Bila jari-jari tangan saling bertemu (konvergen) berarti bagian terdepan belum turun.
o   Bila jari-jari kedua tangan saling menjauh (divergen) berarti bagian terdepan sudah turun.
·                     Auskultasi       : Periksa dengar
Tujuan untuk mengetahui ada/ tidaknya DJJ, frekuensi, keteraturannya, sehingga periksa dengar lebih cenderung digunakan untuk mengkaji kesejahteraan janin.

Periksa pandang pada Vagina dan anus harus dilakukan dengan seksama dan teliti. Untuk pemeriksaan vagina, atur pasien pada posisi dorsal recumbent.
·         Vulva/ Vagina             :
·         Inspeksi & Palpasi             :
Mons veneris, terdapat kutu, bisul-bisul/ tidak; Pada labia mayora, terdapat infeksi, oedema, hyperemis, benjolan varises/ tidak; pada labia minora terdapat hyperemi, varises, infeksi, kondiloma, oedema/ tidak; Klitoris, terdapat Hypertropi/ tidak, Infeksi/ tidak.
Lubang urethra terdapat polip, eritema, ada pengeluaran pus, darah/ tidak. Pada Introitus vagina terdapat infeksi, prolaps, darah/ pus/ tidak; Pada perineum terdapat bekas luka episiotomy, infeksi, perineum panjang dan kaku/ tidak.

·         Anus                            :
Terdapat luka, oedema, haemorrhoid, benjolan

·         Extremitas Atas          :
·         Inspeksi                 :
      Pada kuku apakah pucat/ merah muda, Cyanosis
·         Palpasi                   :
·         Pada ekstremitas atas terdapat oedema/ tidak dengan cara menekan pada metacarpal/ punggung tangan, apabila terdapat cekungan yang tidak segera kembali, maka terdapat oedema, ekstremitas atas sama panjang/ tidak
·         Extremitas Bawah       :
·         Inspeksi                 :
Pada kuku apakah pucat/ merah muda, Cyanosis
·         Palpasi                   :
·         Pada ekstremitas bawah terdapat oedema/ tidak, Cara memeriksa oedema dilakukan pada daerah pretibia dan mata kaki, dengan cara menekankan jari beberapa detik, apabila terjadi cekungan yang tidak lekas pulih berarti terdapat oedema,Keadaan ini dapat menandakan adanya pre eklampsia; terdapat varises/ tidak, sama panjang/ tidak
·         Perkusi                  :
Dengan menggunakan reflex hammer dilakukan pengetukan pada lutut bagian depan. Bila reflek lutut negative kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1.
·         Integumen                   :
·      Inspeksi                  :
Pucat/ kuning/ normal. Keadaan tersebut untuk menentukan keadaan umum ibu saat ini. Hal ini berhubungan dengan tindakan yang dibutuhkan oleh ibu. Ibu dengan kondisi integumen yang pucat kemungkinan terdapat anemia, ibu dengan integumen kuning kemungkinan terdapat gangguan fungsi hati. Tindakan yang diberikan petugas pada ibu dengan gangguan berbeda dengan ibu yang tidak mengalami gangguan.
·      Palpasi                    :
Akral hangat/ normal. Ibu dengan akral hangat berarti terdapat gangguan pada termoregulasi.

2.4        Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dimaksud adalah pemeriksaan laboratorium sederhana yang dapat dilakukan pada pemeriksaan ibu hamil.
2.4.1        Darah
Pemeriksaan yang utama dilakukan adalah Hb. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko kehamilan. Bila kadar Hb < 10 g% berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih bila kadar Hb ibu tersebut < 8 g% berarti ibu anemia berat.
Keadaan ibu yang menyebabkan anemia pada ibu hamil antara lain:
·         Status nutrisi buruk
·         Ibu cacingan
·         Ibu menderita penyakit kronis seperti TBC, Kelainan darah, perdarahan dsb.

2.4.2        Urine
Dalam pemeriksaan urine ada dua hal yang diperiksa yaitu protein dan gula dalam urine.
Pemeriksaan protein untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan untuk menegakkan diagnose/ mendeteksi faktor resiko ibu hamil.

·         Cara membaca hasil protein urine:
·         Negatif (-)       : Urine tidak keruh
·         Positif (+)        : Urine keruh, tidak ada endapan
·         Positif (++)      : Urine keruh terdapat endapan halus
·         Positif (+++)   : Urine lebih keruh dan ada endapan yang lebih jelas terlihat
·         Positif (++++) : Urine sangat keruh dan disertai endapan menggumpal

Pemeriksaan ini dilakukan pada kunjungan pertama dan setiap kunjungan pada akhir trimester II dan III.
Pemeriksaan gula urine dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gula dalam urine. Untuk menentukan faktor resiko pada ibu hamil.

·         Cara membaca hasil reduksi urine:
·         Negatif                        : tetap biru jernih sedikit kehijau-hijauan dan sedikit keruh
·         Positif  (+)       : warna hijau kekuning-kuningan dan agak keruh
·         Positif (++)      : kuning keruh
·         Positif (+++)   : jingga keruh
·         Positif (++++) : merah keruh
           
II.                IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
DX                  : Contoh : 9 Diagnosa Kebidanan (Menyesuaikan Usia Kehamilan):
G… P… Primi/ Multi Gravida, UK (………) mg, Immature (I)/ Tunggal/ Ganda (T/ G)/ Hidup/ Mati (H/M), U  Lek kep/ w Letsu, Let Lin , Intra Uterine/ Ekstra Uterine dengan ……

DS                   :
DO                  :
MASALAH    :
Pada langkah ini dilakukan Identifikasi diagnosa/ masalah berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, baik data subyektif maupun data obyektif.
III.             ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial lainnya berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang ada. Sebagai antisipasi/ pencegahan bila mungkin. Masalah potensial adalah masalah yang mungkinj timbul dan bila tidak segera ditangani akan mengganggu keselamatan/ hidup pasien. Oleh karena itu, masalah potensial harus segera diantisipasi, dicegah/ diawasi dan segera persiapkan tindakan untuk mengantisipasi.

IV.             IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Merupakan langkah yang membutuhkan sifat berkesinambungan dari proses penatalaksanaan asuhan primer periodic dan saat bidan mengumpulkan data-data baru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi berupa data yang member indikasi adanya situasi gawat, dimana bidan harus bertindak untuk segera menyelamatkan pasien.
Identifikasi tindakan segera mengacu pada masalah potensial yang terjadi sesuai situasi dan kondisi pasien.

V.                INTERVENSI
·            Tanggal                             :
·            Jam                                    :
·            Diagnosa                           :
·            Tujuan                               :
·            Kriteria Hasil                     :
·            Intervensi dengan rasional :
Suatu pengembangan rencana yang menyeluruh, meliputi apa yang di identifikasi terhadap kondisi pasien pada setiap masalah yang berkaitan, gambaran tentang apa yang terjadi berikutnya, KIEM, konseling rujukan. Keputusan dalam pengembangan rencana asuhan harus berdasarkan rasional yang tepat sesuai dengan pengetahuan yang berhubungan.

VI.             IMPLEMENTASI
·            Tanggal                 :
·             Jam                       :
·            Diagnosa               :
·             Implementasi        :
Implementasi yang komprehensif merupakan perwujudan dari rencana yang telah di susun. Pelaksanaan akan berjalan dengan baik apabila ditetapkan berdasarkan hakikat masalah. Jenis tindakan/ pelaksanaan dapat dikerjakan oleh bidan sendiri, pasien, kolaborasi sesama tim kesehatan lain dan rujukan.

VII.          EVALUASI
·               Tanggal                 :
·               Jam                        :
         S
O
A
P
Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria serta untuk menilai kemampuan dalam memperbaiki asuhan kebidanan sebagai umpan balik untuk memperbaiki intervensi pada keadaan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar